MAKALAH LINGKUNGAN HIDUP
( REBOISASI DAN CARA
PELAKSANAANNYA )
NAMA KELOMPOK :
Ø
ARUM FATIKA JANNAH
Ø
LINDAWATI
Ø
SITI ANNISAH
ROSALLINA
Ø
ST. ALPISAH
KELAS : XI AKL A
SMK NEGERI 2
SIMPANG EMPAT
TP : 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat
Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul ’’Reboisasi ” tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal
ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, kami mengharapkan semoga Makalah
ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
Simpang Empat, 07 Mei 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................. 1
KATA PENGANTAR..................................................................................
2
DAFTAR ISI.................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
4
A. Latar Belakang ................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan................................................................................
5
D. Manfaat Penulisan ..............................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 6
A. Pengertian Reboisasi ........................................................................ 6-7
B. Manfaat Reboisasi ............................................................................ 7-9
C. Tujuan Reboisasi ................................................................................ 9
D. Fungsi Reboisasi .............................................................................. 9-10
E. Jenis- Jenis
Reboisasi Hutan .............................................................. 10
F. Usaha Penyelamatan
Sumber Daya Alam Hayati ............................... 10
G. Langkah-Langkah Mewujudkan Upaya Reboisasi ......................11-13
H. Pelaksanaan Reboisasi....................................................................14
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 14
A. Simpulan ............................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Terjadinya
degradasi hutan didaerah Aliran Sungai terutama dibagian hulu telah menimbulkan
berbagai dampak negative seperti, terjadinya banjir, kekeringan, tanah longsor
dan sebagainya.
Akar
penyebabnya antara lain diawali oleh kurangnya pemahaman dan atau kepedulian
berbagai pihak terhadap fungsi hutan dan penerimaan manfaat oleh masyarakat
setempat sehingga tidak mampu membangkitkan rasa tanggung jawab dan tindakan
untuk kelestarian hutan.
Untuk
menanggulangi hal tersebut. Perlu dilakukan upaya pemilihan dan peningkatan
kemampuan fungsi hutan, khususnya dikawasan hutan lindungan dan hutan produksi,
dengan melibatkan para pihak secara terpadu, transparent dalam satu gerakan
nasional.
Upaya
rehabilitasi hutan (reboisasi) dilakukan secara vegetative (kegiatan tanam
menanam) dengan menggunakan jenis tanaman yang sesuai dengan fungsi hutan,
lahan serta kondisi agroklimat setempat.
Berkaitan
dengan hal tersebut dan untuk kesamaan persepsi para pihak terkait, perlu
disiapkan pedoman pembuatan tanaman reboisasi hutan lindung dan hutan produksi
dalam rangka gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
pengertian Rebosisasi ?
2. Apa
saja Manfaat Reboisasi ?
3. Apa
tujuan Reboisasi ?
4. Apa
Fungsi Reboisasi ?
5. Apa
saja jenis- jenis reboisasi hutan ?
6. Bagaimana
usaha penyelamatan sumber daya alam hayati ?
7. Mengapa
terjadi kepunahan ekosistem ?
8.
Bagaimana Langkah-Langkah
dalam Mewujudkan Upaya Reboisasi danPenghijauan?
C. TUJUAN
Maksud
disusunnya pedoman ini adalah untuk memberikan arah teknis kepada satuan kerja
pelaksanaan sehingga reboisasi hutan lindung dan hutan produksi dapat
dilaksanakan dengan optimal.
Tujuan
pembuatan tanaman reboisasi hutan lindung dan hutan produksi dalam program
gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan adalah ditanaminya kembali
kawasan hutan lindung dan hutan produksi yang terdegradasi dengan bibit tanaman
berkualitas sehingga mampu memulihkan dan meningkatkan fungsi hutan sebagai
perlindungan system penyangga kehidupan, pengatur tata air, (antara lain
mencegah banjir, mengendalikan mencegah intrusi air laut), yang selanjutnya
dapat mendukung kelestarian produksi dan kualitas sumber daya hutan, perbaikan
iklim mikro dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
D.
MANFAAT
Makalah
ini bermanfaat untuk pembaca bagaimana upaya menjaga kelestarian hutan dengan
cara Reboisasi ( penghijauan ).
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN REBOISASI
Reboisasi
adalah upaya pembuatan tanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang
berupa lahan kosong atau terbuka, alang-alang, atau semak belukar untuk
mengembalikan fungsi hutan. Reboisasi tersebut berkaitan dengan adanya sebuah
proses penghijauan, dengan menjalankan
penggalakan penghijauan sehingga akan membuat lingkungan sekeliling akan lebih
sejuk untuk ditinggali, membuat air tesedia serta akan terjamin dalam
peningkatan kesuburan tanah, serta juga kegiatan atau aktivitas raboisasi dapat
menurunkan pemanasan global
Pemeliharaan
tanaman adalah perlakuan terhadap tanaman dan lingkungannya dalam luasan dan
kurun waktu tertentu agar tanaman tumbuhan sehat dan berkualitas sesuai dengan
standar hasil yang ditentukan.
Pengertian
Reboisasi Menurut Para Ahli
1. PP No. 35 Tahun 2002
Menurut
PP No. 35 Tahun 2002 Definisi reboisasi merupakan suatu aktivitas atau kegiatan
dalam menanam pohon pada kawasan hutan yang sudah rusak atau pada lahan kosong
yang biasanya itu berisi alang-alang serta juga semak belukar agar fungsi lahan
itu dapat dikembalikan sebagaimana mestinya dengan sangat maksimal.
2. Kepmenhut 797/Kpts-II/Tahun 1998
Menurut
Kepmenhut 797/Kpts-II/Tahun 1998, Definisi reboisasi merupakan suatu aktivitas
atau kegiatan peremajaan pohon serta suatu penanaman kembali pohon dikawasan
hutan yang sudah rusak dan kegiatan atau aktivitas ini dilakukan sebagai
aktivitas penunjang keselamatan hutan. Penanaman hutan tersebut juga dilakukan
pada pohon yang memang diperuntukkan untuk menjadi hutan maupun lahan hijau.
3. Kepmenhutbun No. 778/menhutbun V/Tahun
1998
Menurut
Kepmenhutbun No. 778/menhutbun V/Tahun 1998, Definisi reboisasi merupakan
aktivtas atau kegiatan untuk dapat memulihkan kembali dan juga dalam
meningkatkan produktivitas hutan yang kondisinya sudah sangat buruk dan
rusak atau juga pada lahan yang masih kosong. Reboisasi tersebut
juga dilaksankan supaya tanah-tanah tersebut dapat menjadi tanah yang lebih
subur serta juga bisa menyerap air sehingga dapat menimbulkan banyak manfaat
bagi umat manusia serta kehidupan pada bumi ini.
4. Kepdirjen No. 16/Kpts/V/Tahun 1997
Menurut
Kepdirjen No. 16/Kpts/V/Tahun 1997, Definisi reboisasi merupakan aktivitas atau
kegiatan menanam kembali serta memulihkan fungsi hutan sebagaimana sedia kalah
dengan mengacu pada aturan yang sudah ditetapkan.
5. Manan (1976) dan Supriyanto (1984)
Menurut
Manan dan Supriyanto, Definisi reboisasi merupakan suatu aktivtas atau kegiatan
menanam pada lahan kosong tetapi bukan merupakan hutan melainkan lahan milik
pribadi maupun milik rakyat serta ditanam dengan jenis pepohonan yang keras.
Contohnya seperti pohon buah seperti mangga, rambutan, petai, jeruk, sengon
serta lain-lain. Hal tersebut dilakukan sebab biasanya lahan pribadi itu hanya
ditanami dengan tanaman lunak contohnya sepertia sayuran dimana tanaman
tersebut tidak dapat menguatkan tanah sedangkan dengan tumbuhan keras dapat
membuat tanah lebih kuat serta lebih subur dan tentu bisa juga mencegah
membantu dalam berbagai bencana alam.
6. Manan (1978)
Menurut
Manan Definisi reboisasi merupakan suatu aktivtas atau kegiatan penghutanan
kembali pada lahan yang sudah gundul serta terdapat bekas tebangan ataupun pada
lahan-lahan kosong yang terapat di dalam hutan.
7. Kadri dkk (1992)
reboisasi merupakan suatu upaya dalam pembangunan hutan
yang baru pada suatu wilayah atau area hutan yang telah/sudah dilakukan suatu
pebangan habis ataupun juga tebang pilih, serta juga pembangunan hutan pada lahan
kosong yang terdapat pada area hutan tersebut.
8. Wikipedia
menurut
Wikipedia Definisi reboisasi merupakan suatu penanaman kembali hutan yang sudah
ditebang (tandus, gundul).
B.
Manfaat
Reboisasi
Adapun penghijauan ini mempunyai peran dan juga
fungsi penting didalam kelestarian lingkungan, Manfaat penghijauan ini dapat
dikelompokkan dalam beberapa bagian, ialah sebagai berikut :
Manfaat secara
hidrologis
Pohon yang ditanam didalam penghijauan akan
mempunyai kemampuan untuk dapat menyerap dan juga menyimpan air. Dengan
demikian banyaknya pohon yang ditanam akan semakin banyak pula air yang
tersimpan didalam tanah baik untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup (termasuk
manusia), cadangan air di musim kemarau, ataupun mencegah terjadinya banjir.
Manfaat secara orologis
ialah kemampuan pada akar pohon dalam mencegah
erosi atau juga pengikisan tanah baik oleh air maupun angin.
Manfaat secara ekologis
Secara ekologis (keseimbangan lingkungan) ialah
pepohonan hasil penghijauan akan menjadi salah satu komponen terbaik biotik
yang tidak terpisahkan didalam suatu lingkungan. komponen biotik bersama
abiotik inilah yang akan saling bersinergi untuk dapat menciptakan lingkungan
yang seimbang dan juga selaras.
Manfaat secara
klimatologis
Secara klimatologis ialah penghijauan akan
menyerap karbondioksida (CO2) dan juga akan menghasilkan oksigen (O2) lewat
proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan. Proses ini akan meningkatkan
kualitas udara sekaligus dapat mencegah dampak pemanasan global.
Manfaat secara edaphis
Secara edaphis ialah pohon-pohon yang ditanam
akan menjadi tempat hidup, tempat tinggal, tempat berkembang biak dan juga
mencari makan bagi berbagai spesies hewan.
Manfaat secara estetis
Secara estetis (keindahan) ialah penghijauan
akan dapat mempercantik suatu kawasan ataupun tempat.
Manfaat secara protektif
Secara protektif ialah penghijauan ini akan
dapat memberikan perlindungan baik itu secara langsung maupun secara tidak
langsung kepada manusia. Secara langsung ialah melindungi dari terik matahari,
angin kencang, penahan debu, dan juga peredam suara. dan Secara tidak langsung
ialah akan melindungi dari bencana banjir dan juga kekeringan (terkait dengan
manfaat hidrologis).
Manfaat secara higienis
Secara higienis ialah penghijauan ini akan
menjadi penyaring udara dimana pepohonan akan dapat menyerap karbondioksida
serta juga mengeluarkan oksigen. Pepohonan ini pun akan mempunyai kemampuan
untuk dapat menyerap berbagai jenis racun yang ada di udara. Selain itu pada
akar-akar pepohonan akan mampu untuk menyerap dan juga menyaring air dalam
tanah tanah sehingga menjadi layak dikonsumsi.
Manfaat secara edukatif
Secara edukatif ialah pohon dari hasil
penghijauan akan mampu untuk menjadi laboratorium alam yang dapat digunakan
sebagai media belajar dan juga penelitian.
Manfaat secara rekreatif
Secara rekreatif, ialah kawasan yang telah
dilakukan proses penghijauan akan mempunyai daya tarik estetis tersediri yang
dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dan juga hiburan.
Manfaat secara ekonomis
Secara ekonomis ialah pohon-pohon hasil
reboisasi akan dapat mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Baik itu pada
tanaman bunga, buah, batang, akar, dan juga berbagai bagian pohon lainnya.
C.
Tujuan
Reboisasi
Tujuan
dari reboisasi ialah sebagai tindakan dalam meningkatkan kualitas hidup dari
tiap-tiap makhluk hidup terkhusnya manusia, hal itu tentu karena dengan
reboisasi akan meningkatkan kualitas sumber daya alam.
D.
Fungsi
Reboisasi
Fungsi dari penanaman hutan kembali (reboisasi) antara
lain ialah sebagai berikut:
1.
Sebagai
pelestarian Sumber Daya Alam (SDA)
Unsur
tata lingkungan biofisik yang nyata serta juga mempunyai potensi dalam memenuhi
keperluan manusia, yang bertujuan untuk dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Maka perbuatan eksploitasi
tersebut harus diikuti dengan peraturan didalam memanfaatkan serta juga
melestarikan dari sumber daya alam (SDA).
2.
Untuk
mengurangi pencemaran lingkungan
Pencemaran
lingkungan hidup khususnya pencemaran pada udara karena polusi asap kendaraan
bermotor serta jgua pabrik industri, dengan tingginya pengguna kendaraan
bermotor serta aktivitas industri seperti pabrik dan juga pertambangan sudah
banyak yang merusak ekosistem hidup, Oleh karena itu harus dilakukan (reboisasi)
atau penanaman kembali atau untuk saat ini lebih dikenal dengan dengan kegiatan
Go Green yang dilakukan dalam upaya dapat mencegah atau mengatasi global
warming.
3.
sebagai
pelestarian hutan serta juga pencegahan terhadapat suatu bencana contohnya
banjir, longsor serta bencana alam lainnya.
4. Sebagai peningkatan SDA (Sumber
Daya Alam) serta juga pelestarian
a. Penghasil Kayu Bangunan
Dihutan
tumbuhan beraneka spesies pohon yang menghasilkan kayu dengan berbagai kualitas
dan ukuran yang dapat digunakan untuk bahan bangunan.
b. Cadangan Karbon
Salah
satu fungsii hutan yang penting adalah sebagai cadangan karbon dialam karna
karbon disimpan dalam bentuk biomassa vegetasinya.
c. Habitat Bagi Fauna
Konversi
hutan menjadi bentuk penggunaan lahan lainnya akan menurunkan populasi flora
dan fauna yang sensitif.
d. Lahan
Hutan
menempati ruang dalam bumi yang terdiri dari komponen tanah, hidrologi, udara
atau tmosfer, iklim yang dinamakan lahan.
E. Jenis-jenis Reboisasi Hutan
1.
Hutan Lindung
Hutan lindung adalah hutan yang perlu dibina
dan dipertahankan sebagai hutan dengan penutupan vegetasi secara tetap untuk
kepentingan hidrologi.
2.
Hutan Suaka Alam
Hutan suaka alam adalah hutan yang perlu
dipertahankan dan dibina keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa
3.
Hutan Wisata
Hutan wisata adalah hutan yang dipertahankan
dengan maksud untuk mengembangkan pendidikan dan rekreasi.
4.
Hutan Konversasi
Hutan konversasi adalah hutan yang dipertahankan
untuk keberadaan keanekaragaman jenis plasma nutfah dan tempat hidup dan
kehidupan satwa tertentu
5.
Hutan Produksi
Hutan produksi adalah
kawasan hutan yang diperuntukkan sebagai kebutuhan perluasan, pengembangan
wilayah sebagai kebutuhan perluasan, pengembangan wilayah misalnya transmigrasi
pertanian dan perkebunan.
F. Usaha Penyelamatan Sumber
Daya Alam Hayati
Beberapa usaha penyelamatan
atau pembaruan sumber datya alam hayati antara lain :
a. Budidaya, yaitu suatu
carameningkatkan jumlah dan kualitas makhluk hidup
b. System tebang pilih
yaitu suatu cara eksploitasi tanaman kayu dengan memilih
tanaman yang bila ditebang tidak sangat
berpengaruh terhadap ekosistem.
c. Peremajaan tanaman
yaitu usaha mempertahankan atau meningkatkan hasil dengan
mempersiapkan tanaman pengganti.
d. Reboisasi atau
penghijauan yaitu suatu usaha untuk menanami lahan yang kosong atau
tandus.
Contohnya: menanam jambu mete atau jati di
pegunungan kapur.
e. Penangkapan
musiman yaitu dilakukan penangkapan pada saat populasi dalam tingkat
tinggi dan tidak pada saat kondisi yang
dapat menyebabkan kepunahan.
Contohnya: tidak berburu pada saat
berkembang biak.
Kepunahan jenis hewan,
tumbuhan dalam suatu ekosistem dapat terjadi karena perbuatan manusia dapat
merusak ekosistem sebagai berikut :
a.
Perburuan
dan penangkapan jenis hewan tertentu secara terus menerus akan
Menyebabkan kepunahan.
b.
Penangkapan
ikan atau udang secara terus menerus apalagi menggunakan bahan
peledak zat kimiawi maupun listrik karena
cara tersebut akan mematikan mulai dari telur hingga dewasa dan dapat merusak
lingkungan hidupnya.
c.
Penebangan
dan pembakaran hutan secara liar akan merusak dan menghilangkan
berbagai jenis hewan dan tumbuhan.
G. Langkah-Langkah
dalam Mewujudkan Upaya Reboisasi dan Penghijauan
A. Langkah-Langkah Reboisasi
Luas lahan
hutan di Indonesia adalah 140,3 juta ha dan merupakan salah satu hutan hujan
tropis terbesar di dunia. Namun, jumlah ini terus berkurang setiap tahun akibat
terjadi banyaknya penebangan liar, aktivitas pertambangan dan perladangan
berpindah. Menurut FAQ, laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1.315.000 ha
per tahun atau setiap tahunnya luas area hutan berkurang sebesar 1%.
Daerah-daerah yang paling cepat kerusakan hutannya adalah Kalimantan, Sumatera,
Sulawesi dan sebagian Pulau Jawa.
Kondisi
hutan yang rusak dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan bumi untuk mengubah
karbon dioksida menjadi oksigen. Selain itu, hutan yang kehilangan sebagian
besar vegetasinya dapat menyebabkan erosi yang terjadi terus-menerus sehingga
tanah kehilangan kesuburannya. Kerusakan hutan juga menyebabkan ketidakseimbangan
alam dan hewan kehilangan habitatnya.
Reboisasi
diperlukan dalam upaya mengatasi kerusakan hutan. Dengan dilakukannya
reboisasi, hutan akan kembali mendapatkan vegetasinya, menciptakan kondisi
udara yang sejuk serta mencegah berbagai dampak buruk yang ditimbulkan oleh
kerusakan hutan.
Berikut ini adalah beberapa langkah
dalam mewujudkan upaya reboisasi.
1. Persiapan,
meliputi penentuan lokasi sasaran reboisasi, penyiapan organisasi pelaksana,
penyusunan tata waktu kegiatan dan pembagian kerja, membersihkan area reboisasi
dari konflik agar penanaman dapat berjalan lancar melalui sosialisasi rencana
penanaman, menyiapkan bahan dan alat pengukuran (GPS/alat ukur theodolit,
kompas, altimeter dan lain-lain) serta menentukan pola tanam.
2. Membuat
lubang untuk tanaman sesuai pola tanam dan menyiapkan pupuk dasar.
3. Bibit tanaman harus dalam keadaan sehat dan memenuhi standar
dan terlebih dahulu ditanam di tempat penampung sementara. Tanaman yang dapat
digunakan untuk reboisasi antara lain sebagai berikut.
a.
Jati (Tectona grandis)
b.
Jelutung (Dyera costulata)
c.
Jabon (Anthocepalus cadamba)
d.
Sungkai (Peronema cannescens)
e.
Meranti (Shore sp)
f.
Kemiri (Aleurites molucua)
g. Tusam/Pinus (Pinus
merkusii)
4. Bibit tanaman dilepas dari tempat penampung sementara
kemudian dipindahkan ke lubang yang telah dibuat serta diberi pupuk.
5. Melaksanakan pemeliharaan tanaman yang
intensif untuk membersihkan area tanaman dari bahan yang mudah terbakar.
6. Melaksanakan pengawasan secara periodik
untuk mendeteksi bahaya kebakaran secara dini agar dapat diambil tindakan yang
tepat.
7. Meningkatan partisipasi masyarakat dalam
pengamanan hutan antara lain melalui kegiatan penerangan dan penyuluhan.
B. Langkah-Langkah Penghijauan
Selain di
hutan, tumbuhan hijau juga mempunyai peran yang sangat penting di luar kawasan
hutan. Tumbuhan hijau sebagai produsen utama oksigen dibutuhkan di lingkungan
sekitar kita. Tumbuhan hijau selain
berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperan
dalam estetika dan kesehatan jiwa.
Untuk menangani krisis lingkungan terutama di perkotaan, maka
diperlukan perencanaan dan penanaman tumbuhan hijau untuk penghijauan secara
konseptual. Penghijauan dilakukan untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan
kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai
pengatur tata air atau pelindung lingkungan.
Berikut ini adalah beberapa langkah
dalam mewujudkan upaya penghijauan.
1. Upaya penghijauan dapat dimulai dari lingkungan sekitar kita
seperti halaman rumah. Kita dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami
dengan tumbuhan hijau, misalnya tanaman hias, tanaman obat dan tanaman berkulit
keras. Lahan di sekitar tempat tinggal kita seperti kompleks perumahan juga
dapat kita manfaatkan untuk penghijauan dengan menanam tanaman yang serupa.
2. Penanaman tumbuhan hijau yang bermanfaat di halaman rumah
dapat kita dikembangkan menjadi kebun mini yang terdiri dari tanaman sayur dan
buah (warung hidup) serta tanaman obat (apotek hidup). Dengan mengembangkan
kebun mini di halaman rumah, kita dapat menghemat pengeluaran anggaran rumah
tangga sehingga menjauhkan kita dari sifat konsumtif.
3. Teknik penanaman hidroponik dapat menjadi solusi penghijauan
selanjutnya apabila lahan yang kita punya tidak cukup memadai untuk ditanami
tumbuhan hijau. Teknik penanaman hidroponik adalah teknik menanam tanpa
menggunakan tanah, melainkan menggunakan benda lain seperti sabut kelapa yang
diberi unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan hijau.
4. Penghijauan di lingkungan sekolah juga sangat dibutuhkan.
Kondisi udara yang sejuk, nyaman dan segar di lingkungan sekolah dapat
mengoptimalkan proses belajar mengajar siswa. Penerapan penghijauan lingkungan
sekitar harus diterapkan kepada siswa sejak dini demi terwujudnya generasi yang
peduli terhadap lingkungan. Sekolah adalah tempat yang tepat untuk menerapkan
pentingnya penghijauan kepada siswa selain di rumah.
5.
Pembuatan taman kota serta hutan kota dapat mengoptimalkan upaya penghijauan,
tentunya dengan partisipasi masyarakat. Keberadaan taman kota serta hutan kota
juga dapat mengurangi tingkat polusi udara serta dapat menjadi sarana rekreasi
bagi masyarakat.
6. Disiplin membuang sampah pada tempatnya dapat mendukung
upaya penghijauan. Lingkungan yang telah kita tanami oleh tumbuh-tumbuhan hijau
tentunya tidak boleh tercemari oleh limbah maupun sampah, karena dapat
menimbulkan pemandangan yang tidak sedap. Kepedulian masyarakat sangat
dibutuhkan dalam masalah ini. Apabila masyarakat dengan sadar tidak membuang
sampah sembarangan, tentu dampak positifnya juga dirasakan oleh masyarakat itu
sendiri.
7. Upaya
penghijauan harus mendapatkan dukungan dari pemerintah serta kerja sama
masyarakat dengan pemerintah demi terciptanya lingkungan hidup yang diidamkan
dan menyejahterakan masyarakat.
H.
Pelaksanaan Penanaman Reboisasi
PERSIAPAN
LAPANGAN
Sebelum
kegiatan penanaman dilakukan dilapangan, perlu adanya persiapan yang baik dalam
rangka pencapaian keberhasilan tanaman yang disesuaikan dengan rancangan.
Kegiatan
persiapan lapangan meliputi
1.
Penyiapan
dokumen rancangan pembuatan tanaman untuk lokasi petak sasaran
pembuatan tanaman reboisasi.
2.
Penyiapan
organisasi pelaksanaan dan koordinasi dengan pihak terkait untuk lokasi dan luas
areal yang akan direboisasi, serta penyusunan tata waktu kegiatan dan pembagian
kerja yang rasional.
3.
Penyiapan
areal reboisasi dari konflik agar penanaman dapat berjalan lancer melalui
sosialisasi rancangan penanaman.
4.
Penyiapan
bahan dan alat ukur (GPS / alat ukur theodolit, kompas, altimeter dan
lain-lain)
dan perlengkapan kerja.
5.
Pengukuran
ulang batas – batas lokasi. Pemancangan patok, pembuatan gubuk kerja, papan
nama dan penyiapan lahan dalam rangka
penerapan pola tanaman yang sesuai dalam petak tanaman, pembuatan jalan.
6.
Pemasangan
air dan penentuan arah / letak tanaman sesuai dengan rancangan. Pola
tanaman dapat dilakukan secara cemplongan
atau sistim jalur sesuai dengan kantour secara merata diseluruh petak,
menyesuaikan keadaan lapangan.
7. Penyiapan
bibit pada tempat penampungan sementara.
PEMBUATAN TANAMAN
1.
Persiapan
a. Penyiapan
dokumen rancangan dan peta rancangan
b. Penyiapan
bahan peralatan / perlengkapan kerja dan tenaga kerja
c. Pembukaan
dan pembersihan lading, pembuatan lubang tanaman sesuai air,
penyiapan pupuk dasar disamping itu perlu juga dibuat piringan tanaman
yang
bersih
dari tonggak dan tanaman pengganggu.
d. Distribusi
bibit dari tempat pengumpulan bibit sementara ke petak tanaman, dan
menempatkannya menurut arah larikan
dan lobang tanaman.
2.
Penanaman
a. Sebelum penanaman bibit harus diperhatikan
:
Media bibit kompak dan
mudah dilepas dari polibag. Kondisi lobang tanaman telah dipersiapkan dengan
baik dan tidak tergenang air. Kondisi bibit dalam keadaan sehat dan memenuhi
standar yang telah ditetapkan untuk ditanam.
b. Penanaman
bibit
Saat penanaman harus
disesuaikan dengan musim tanaman yang tetap. Polybag dilepas dari media tanaman
dengan hati-hati sehingga tidak merusak system perakaran tanaman. Lobang
tanaman ditimbun dengan tanah dicampur pupuk dasar sampai lebih tinggi dari
permukaan tanah.
c.
Pemeliharaan tahun berjalan
Pemeliharaan tahun berjalan
dilakukan dengan penyulaman tanaman yang mati sejumlah 10 % sekitar satu bulan
setelah tanam.
d. Hasil
pembuatan tanaman.
Terwujudnya tanaman
reboisasi sejumlah 1.100 termasuk penyulaman terbesar sesuai rancangan. Untuk
memberikan akurasi realisasi tanaman dilakukan penilaian kinerja pembuatan
tanaman yang diatur dalam petunjuk pelaksanaan tersendiri.
ORGANISASI PELAKSANAAN
Agar pelaksanaan dilapangan
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, maka disusun organisasi
pelaksanaan dilapangan sebagai berikut :
1.
Pelaksanaan
kegiatan pembuatan tanaman reboisasi hutan lindung dan hutan
produksi adalah satker dinas / instansi yang
mengurusi kehutanan kabupaten sebagai penanggung jawab pelaksanaan reboisasi
diwilayah kerjanya.
2.
Penanaman
dilakukan oleh pimpinan pelaksanaan bekerjasama dengan kelompok
tani / masyarakat setempat sekitar hutan,
melalui surat perjanjian kerja sama.
3.
Penanaman
diwilayah perum perhutani dilaksanakan oleh perum perhutani sesuai
pedoman reboisasi.
4.
Untuk
lokasi yang terpencil, rawan keamanan dan kesulitan tenaga kerja dapat
dilaksanakan oleh satker pelaksanaan secara
swaksola melalui kerjasama dengan TNI
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Reboisasi
adalah upaya pembuatan tanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang
berupa lahan kosong atau terbuka, alang-alang, atau semak belukar untuk
mengembalikan fungsi hutan atau suatu cara menanami kembali hutan yang telah mengalami kerusakan
akibat penebangan pilih maupun penebangan liar,sedangkan penghijauan adalah
penanaman kembali tumbuhan di luar kawasan hutan.
Tumbuhan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan
diantaranya adalah untuk menghasilkan oksigen yang di gunakan untuk bernafas,
serta tempat untuk menampung air dan juga berperan aktif dalam kesuburan
tanah.rusaknya vegetasi tanaman akan menimbulkan banyak dampak buruk bagi
kehidupan manusia.diantaranya seperti menyebabkan banjir serta longsor. Untuk
itu kita perlu mengadakan pemulihan pada lingkungan serta menjaganya agar tetap
lestari dan tetap nyaman untuk itulah perlu diadakannya reboisasi dan penghijauan
SARAN
Dari kesimpulan di
atas dengan membaca makalah ini saya berharap para pembaca bisa menyadari
betapa pentingnya peran tumbuhan dalam kelestarian lingkungan.dan mau menjaga
serta mau memperbaiki kelestarian lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA